Iya, kita semua tahu. Tapi kalau kamu telusuri lebih dalam, nggak semua jurusan minta biaya besar. Bahkan, ada beberapa jurusan yang secara teknis masuk kategori low-cost academic programs, artinya biaya kuliah dan operasional hariannya tergolong murah. Artikel ini akan membahas jurusan-jurusan dengan biaya paling ringan, lengkap dengan penjelasan teknisnya!

Apa Sih yang Bikin Jurusan Tertentu Murah?

Sebelum kita masuk ke daftar jurusan, yuk kita pahami dulu faktor teknis yang bikin suatu jurusan jadi “murah”:

  1. Biaya operasional laboratorium rendah: Jurusan tanpa banyak praktik lab otomatis lebih hemat.

  2. Kebutuhan alat dan bahan minim: Nggak perlu beli alat teknis mahal atau bahan eksperimen setiap semester.

  3. Tidak butuh software berlisensi tinggi: Beberapa jurusan butuh software spesifik yang lisensinya bisa jutaan rupiah per mahasiswa.

  4. Durasi dan kompleksitas skripsi lebih ringan: Ini ngaruh banget ke biaya akhir tahun.

1. Jurusan Pendidikan (PGSD, Pendidikan Bahasa, dll)

Jurusan pendidikan seperti PGSD, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Sejarah biasanya hanya membutuhkan materi ajar, observasi sekolah, dan skripsi berbasis kajian teori.

Teknisnya:
Program ini termasuk kategori non-laboratory major, artinya tidak memerlukan praktikum, peralatan lab, atau bahan eksperimen yang mahal. Biaya modul belajar pun lebih ke buku bacaan atau e-book gratis.

BACA JUGA:

Universitas Di Jakarta Yang Murah Namun Berkualitas Dan Bagus!

2. Jurusan Ilmu Hukum

Walaupun terlihat “elit”, jurusan hukum termasuk hemat. Mahasiswa belajar dari jurnal, kasus, dan peraturan perundang-undangan yang bisa diakses gratis dari situs pemerintah.

Penjelasan teknis:
Hukum masuk dalam theoretical-heavy major. Riset hukumnya berbasis dokumen (desk research), jadi tidak perlu biaya uji lapangan, survei kuantitatif, atau perangkat lunak statistik.

3. Jurusan Sastra dan Bahasa

Mau itu Sastra Indonesia, Inggris, Arab, atau Jepang, semua jurusan ini punya pola pembelajaran berbasis literatur. Kamu hanya butuh buku, koneksi internet, dan kadang software pengolah kata.

Istilah teknisnya:
Jurusan ini mengandalkan linguistic analysis dan textual interpretation, bukan eksperimen. Bahkan software pendukung seperti Grammarly atau AntConc juga punya versi gratis.

4. Jurusan Ilmu Komunikasi (khusus konsentrasi media cetak atau jurnalistik)

Kalau kamu ambil konsentrasi non-audio visual, seperti penulisan jurnalistik atau komunikasi publik, biaya produksinya cenderung minim.

Penjelasan teknis:
Kamu nggak wajib bikin video, film, atau konten iklan dengan alat mahal. Fokusnya ada di content strategy dan public messaging — yang bisa dijalankan dengan alat sederhana.

5. Jurusan Sosiologi dan Antropologi

Karena sebagian besar tugas akhirnya berbentuk kualitatif-deskriptif, mahasiswa tidak perlu investasi di perangkat analisis statistik atau eksperimen sosial skala besar.

Teknisnya:
Jurusan ini menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis naratif sebagai metode utama. Data primer yang dikumpulkan biasanya cukup murah dan bisa dilakukan sendiri.

6. Jurusan Administrasi Publik

Meskipun terdengar seperti jurusan birokrasi, justru inilah jurusan yang paling sering direkomendasikan karena low budget dan prospek kerja luas.

Faktanya:
Materi ajarnya tentang sistem pemerintahan, teori administrasi, dan kebijakan publik. Tanpa perlu laboratorium, alat praktikum, atau software berbayar.

7. Jurusan Ekonomi Pembangunan

Berbeda dengan Manajemen atau Akuntansi yang sering butuh software simulasi, Ekonomi Pembangunan lebih banyak analisis makro dengan teori dan data terbuka.

Aspek teknisnya:
Menggunakan data sekunder dari BPS atau World Bank. Software seperti SPSS atau STATA kadang dibutuhkan, tapi versi open-source seperti PSPP dan R juga cukup.

Jurusan Kuliah Paling Murah Sudah Didepan Mata Kamu Nih

Jadi kalau kamu lagi cari kuliah yang murah, tapi tetap logis secara masa depan, pilih jurusan dengan:

  • Beban praktikum minim

  • Software gratis atau open-source

  • Riset berbasis teori, bukan eksperimen

  • Tidak memerlukan alat produksi seperti kamera atau alat lab

Ingat, murah bukan berarti murahan. Jurusan-jurusan ini tetap punya prospek kerja bagus asal kamu tekun dan kreatif mengasah skill. Jadi, daripada pusing mikirin biaya, lebih baik kamu mulai riset mana jurusan yang paling pas dengan passion dan kemampuan dompetmu. Pilih yang realistis, bukan cuma yang populer!