Kategori: Pendidikan

teknik mengatasi kesulitan belajar

8 Teknik Efektif Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Teknik Mengatasi Kesulitan Belajar: 8 Cara Efektif Membantu Siswa

Kesulitan belajar merupakan masalah yang umum di hadapi oleh banyak siswa, baik di sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Masalah ini bisa d isebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakmampuan memahami materi pelajaran, masalah psikologis, atau kurangnya motivasi. Untuk itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk mengetahui teknik mengatasi kesulitan belajar yang dapat membantu siswa mengatasi hambatan mereka dan mencapai hasil yang maksimal.

1. Mengidentifikasi Penyebab Kesulitan Belajar

Langkah pertama dalam teknik mengatasi kesulitan belajar adalah dengan mengidentifikasi apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan. Apakah kesulitan mereka terkait dengan pemahaman materi, atau mungkin ada faktor psikologis seperti kecemasan yang mempengaruhi konsentrasi mereka?

Dengan mengetahui penyebab yang lebih jelas, pendidik bisa lebih tepat dalam mengembangkan strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Identifikasi ini juga penting agar orang tua bisa memberikan dukungan yang tepat.

2. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Variatif

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih mudah memahami melalui visual, ada juga yang lebih baik dengan mendengar atau melakukan. Untuk itu, salah satu teknik mengatasi kesulitan belajar yang efektif adalah dengan mengaplikasikan metode pembelajaran yang variatif. Misalnya, menggunakan gambar, video, atau permainan edukatif untuk membantu siswa yang kesulitan memahami konsep.

Dengan memvariasikan metode, pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa dapat menguasai materi dengan cara yang lebih menyenangkan.

3. Membuat Jadwal Belajar yang Teratur

Salah satu teknik mengatasi kesulitan belajar yang sering diabaikan adalah manajemen waktu yang buruk. Banyak siswa yang kesulitan mengatur waktu antara belajar dan kegiatan lainnya. Membuat jadwal belajar yang teratur adalah solusi untuk masalah ini. Dengan memiliki jadwal yang jelas, siswa dapat lebih fokus dalam belajar, mengurangi rasa stres, dan membuat waktu istirahat yang cukup.

Jadwal ini harus fleksibel, namun cukup terstruktur untuk membantu siswa belajar dengan optimal tanpa merasa terbebani.

4. Mengajarkan Teknik Membaca yang Efektif

Teknik membaca yang salah sering kali menjadi penyebab siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Salah satu teknik mengatasi kesulitan belajar yang efektif adalah dengan mengajarkan teknik membaca yang benar. Teknik seperti skimming (membaca sekilas) dan scanning (mencari informasi spesifik) bisa membantu siswa untuk memahami teks dengan lebih cepat dan efisien.

Dengan teknik ini, siswa dapat menemukan informasi yang relevan dengan lebih mudah dan menghindari rasa frustasi ketika membaca teks panjang.

Baca Juga: 8 Tantangan dalam Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

5. Memberikan Umpan Balik Positif dan Konstruktif

Umpan balik yang diberikan kepada siswa sangat mempengaruhi semangat dan motivasi mereka. Teknik mengatasi kesulitan belajar ini berfokus pada pemberian umpan balik yang tidak hanya berisi kritik, tetapi juga pujian terhadap kemajuan yang telah dicapai. Umpan balik yang positif membuat siswa merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk terus berkembang.

Penting untuk memberikan kritik yang konstruktif agar siswa tahu area mana yang perlu diperbaiki tanpa merasa tertekan atau putus asa.

6. Mendorong Penggunaan Teknologi dalam Belajar

Teknologi adalah alat yang sangat berguna dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Ada banyak aplikasi pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih interaktif. Misalnya, aplikasi untuk belajar matematika, bahasa, atau ilmu pengetahuan yang menawarkan latihan soal dan video pembelajaran.

Menggunakan teknologi juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri, yang sangat membantu bagi mereka yang merasa kesulitan mengikuti pelajaran di kelas.

7. Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kelompok

Pembelajaran berbasis kelompok bisa menjadi teknik mengatasi kesulitan belajar yang efektif. Dalam kelompok, siswa bisa saling berdiskusi dan mengajarkan satu sama lain. Ini juga memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya tanpa rasa malu, dan memperjelas bagian-bagian materi yang belum mereka pahami.

Pembelajaran kelompok membantu siswa untuk belajar secara aktif dan meningkatkan keterampilan sosial mereka, yang penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari.

8. Memberikan Waktu untuk Istirahat yang Cukup

Meskipun tampaknya sederhana, memberi waktu untuk istirahat yang cukup adalah teknik mengatasi kesulitan belajar yang sering di abaikan. Siswa yang terus-menerus belajar tanpa jeda cenderung menjadi kelelahan dan kehilangan fokus. Memberikan waktu istirahat yang cukup membantu mereka menyegarkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, dan kembali dengan energi yang lebih baik.

Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

8 Tantangan dalam Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Dukungan untuk anak berkebutuhan khusus memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan mereka. Namun, dalam pelaksanaannya, ada banyak tantangan yang perlu di hadapi oleh orang tua, guru, dan pihak sekolah. Setiap anak dengan kebutuhan khusus memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga pendidikan yang di berikan pun harus di sesuaikan. Berikut adalah 8 tantangan dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yang perlu kita pahami lebih dalam.

1. Kurangnya Pemahaman dan Sensitivitas Terhadap Kebutuhan Khusus

Salah satu tantangan pertama yang di hadapi dalam mengajar anak dengan disabilitas adalah kurangnya pemahaman dan sensitivitas di antara pendidik dan masyarakat umum. Banyak yang belum sepenuhnya mengerti apa itu kebutuhan khusus, serta bagaimana cara menghadapinya dengan pendekatan yang tepat.

  • Kurangnya pelatihan bagi pendidik: Tidak semua guru memiliki pelatihan khusus untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang cara memberikan pendekatan yang sesuai.

  • Stigma sosial: Sering kali, anak-anak dengan kebutuhan khusus di pandang berbeda oleh teman sebaya atau orang dewasa, yang bisa memengaruhi kepercayaan diri mereka.

Kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus harus mengedepankan pendekatan yang lebih inklusif dan ramah agar mereka dapat berkembang tanpa hambatan.

2. Akses Terbatas ke Fasilitas dan Sumber Daya Pendidikan yang Memadai

Tantangan lain dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus adalah terbatasnya akses ke fasilitas yang memadai. Tidak semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak tersebut.

Beberapa masalah yang sering terjadi adalah:

  • Keterbatasan ruang kelas yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus: Beberapa sekolah tidak memiliki ruang yang di desain khusus untuk anak berkebutuhan khusus, seperti ruang terapi atau alat bantu belajar.

  • Kurangnya sumber daya pengajaran: Tidak semua sekolah memiliki materi ajar yang sesuai untuk anak dengan kebutuhan khusus, seperti buku yang mudah di pahami atau alat bantu pengajaran yang interaktif.

Untuk mengatasi masalah ini, pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus perlu di dukung dengan penyediaan fasilitas yang lebih memadai dan akses ke sumber daya pendidikan yang berkualitas.

3. Kurangnya Guru yang Terlatih dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus

Pendidik yang berkompeten dan terlatih dalam menangani anak berkebutuhan khusus sangat terbatas. Banyak guru yang memiliki pengalaman mengajar anak biasa, tetapi kurang memahami cara mengelola anak dengan kebutuhan khusus.

  • Keterbatasan pelatihan guru: Meskipun ada pelatihan untuk guru pendidikan anak berkebutuhan khusus, pelatihan ini sering kali tidak memadai atau kurang intensif.

  • Kesulitan dalam penyesuaian metode ajar: Setiap anak berkebutuhan khusus membutuhkan pendekatan yang berbeda. Misalnya, anak dengan gangguan autisme memerlukan teknik pengajaran yang sangat berbeda dari anak dengan disleksia.

Dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus, penting bagi sekolah untuk memberikan pelatihan khusus kepada guru agar mereka dapat mengimplementasikan metode ajar yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Baca Juga: 

4. Kurangnya Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekitar

Pendidikan anak berkebutuhan khusus tidak hanya bergantung pada sekolah, tetapi juga pada dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Tanpa dukungan ini, anak-anak akan kesulitan mencapai perkembangan maksimal.

  • Keterbatasan pengetahuan orang tua: Tidak semua orang tua paham tentang cara mendukung pendidikan anak dengan kebutuhan khusus di rumah. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana cara mendampingi anak belajar atau bagaimana memberikan stimulasi yang tepat.

  • Kurangnya perhatian dari lingkungan sosial: Kadang, anak-anak dengan kebutuhan khusus mendapat perlakuan berbeda atau diskriminasi dari lingkungan sosial mereka, yang bisa menghambat perkembangan emosional dan sosial mereka.

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus akan lebih efektif jika ada kerjasama yang solid antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan yang maksimal.

Baca Juga: Panduan Menyusun Jadwal Belajar Mingguan

5. Kurangnya Kurikulum yang Disesuaikan dengan Kebutuhan Anak

Kurikulum yang di terapkan di banyak sekolah umumnya tidak di sesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Hal ini membuat anak-anak dengan kebutuhan khusus kesulitan untuk mengikuti pelajaran dengan cara yang biasa di terapkan di kelas umum.

  • Pendidikan yang bersifat umum: Banyak sekolah masih menggunakan pendekatan yang seragam untuk semua siswa, padahal anak berkebutuhan khusus memerlukan kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan dan kecepatan mereka belajar.

  • Tidak adanya metode ajar yang fleksibel: Anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD) atau gangguan komunikasi, memerlukan metode ajar yang lebih interaktif dan fleksibel.

Penting untuk mengembangkan kurikulum pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yang di sesuaikan dengan kemampuan belajar mereka.

6. Keterbatasan Waktu dan Fokus Individual dalam Pembelajaran

Anak berkebutuhan khusus sering kali memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami materi pembelajaran di bandingkan dengan teman sekelas mereka. Namun, banyak guru yang merasa kesulitan untuk memberikan waktu lebih banyak bagi setiap anak karena keterbatasan waktu di kelas.

  • Keterbatasan waktu dalam kelas: Guru sering kali harus fokus pada banyak siswa dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak bisa memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

  • Tuntutan kurikulum yang padat: Sekolah sering kali terfokus pada pencapaian standar pendidikan nasional yang ketat, sehingga tidak memberikan ruang untuk mengakomodasi kebutuhan khusus.

Dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus, penting untuk memberikan perhatian ekstra kepada anak-anak tersebut agar mereka dapat berkembang sesuai dengan potensi mereka.

Baca Juga: Panduan Menyusun Jadwal Belajar Mingguan

7. Tantangan dalam Inklusi Sosial dan Integrasi dengan Siswa Lain

Anak berkebutuhan khusus sering kali menghadapi tantangan dalam hal integrasi sosial dengan teman-teman sekelas mereka. Sering kali, mereka merasa terisolasi karena perbedaan yang mereka miliki.

  • Stigma sosial dan perundungan: Anak berkebutuhan khusus sering kali menjadi sasaran perundungan atau mendapatkan perlakuan diskriminatif dari teman sekelas mereka.

  • Kesulitan dalam berinteraksi sosial: Beberapa anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan autisme, mungkin merasa kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya mereka.

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus harus memperhatikan aspek sosial ini dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung interaksi yang positif antara anak berkebutuhan khusus dengan teman-teman mereka.

8. Biaya Pendidikan yang Tinggi

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus sering kali memerlukan biaya yang lebih tinggi karena kebutuhan khusus mereka akan fasilitas dan sumber daya tambahan. Hal ini bisa menjadi tantangan besar bagi keluarga yang tidak memiliki cukup dana.

  • Biaya fasilitas khusus: Beberapa sekolah yang menyediakan program pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus memerlukan biaya lebih tinggi untuk fasilitas yang lebih lengkap dan terlatih.

  • Tuntutan terapi dan layanan khusus: Anak berkebutuhan khusus mungkin juga memerlukan terapi khusus, yang juga membutuhkan biaya tambahan.

Oleh karena itu, akses terhadap pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus perlu diperluas agar setiap anak bisa mendapatkan kesempatan yang sama tanpa terbebani biaya yang tinggi.

panduan menyusun jadwal belajar

Panduan Menyusun Jadwal Belajar Mingguan

Kenapa Jadwal Belajar Mingguan Itu Penting?

Menyusun jadwal belajar mingguan sebenarnya sama pentingnya dengan membuat rencana harian. Bedanya, jadwal mingguan memberi gambaran yang lebih luas tentang apa saja yang harus dikerjakan dalam seminggu penuh. Dengan begitu, kamu bisa mengatur prioritas, membagi waktu, dan tetap punya ruang untuk istirahat.

Selain itu, jadwal mingguan juga membantu mengurangi rasa cemas. Ketika semua sudah terstruktur, kamu tidak lagi bingung mau belajar apa hari ini atau besok. Semua sudah tertata rapi, tinggal dijalankan saja.

Langkah Awal: Mengenali Target Belajar

Sebelum menyusun jadwal, penting sekali untuk tahu apa tujuan belajarmu. Apakah ingin fokus menghadapi ujian, menguasai materi baru, atau sekadar menambah pemahaman di pelajaran tertentu?

Dengan menentukan target lebih dulu, kamu bisa lebih mudah menyusun jadwal mingguan. Contohnya: jika kamu sedang persiapan ujian matematika, maka porsi belajar matematika perlu lebih banyak dibandingkan pelajaran lain.

Membagi Waktu Belajar dan Istirahat

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah menyusun jadwal belajar tanpa mempertimbangkan waktu istirahat. Padahal, otak butuh jeda agar tetap segar.

  • Gunakan metode Pomodoro: belajar 25 menit, istirahat 5 menit.

  • Atur jeda panjang: setelah 2 jam belajar, ambil istirahat 15–30 menit.

  • Jangan lupa tidur cukup, karena kualitas tidur berpengaruh pada daya ingat.

Dengan cara ini, jadwal mingguan kamu tidak hanya penuh belajar, tapi juga menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

Contoh Pola Jadwal Belajar Mingguan

Untuk lebih jelas, berikut contoh sederhana jadwal belajar mingguan yang bisa kamu tiru:

Senin–Rabu

  • 16.00 – 17.00: Matematika

  • 17.15 – 18.00: Bahasa Inggris

  • 19.30 – 20.30: Review materi sekolah

Kamis–Jumat

  • 16.00 – 17.00: Fisika/Kimia

  • 17.15 – 18.00: Latihan soal

  • 19.30 – 20.30: Membaca rangkuman

Sabtu–Minggu

  • 09.00 – 11.00: Fokus pada pelajaran yang paling sulit

  • 13.00 – 14.00: Latihan ujian atau try out kecil

  • 15.00 – 16.00: Membuat catatan ringkas

Tentu saja ini hanya gambaran. Kamu bisa menyesuaikan dengan aktivitas pribadi, kegiatan sekolah, atau les tambahan.

Baca Juga: Strategi Belajar Bahasa Inggris Cepat untuk Pemula

Tips Menyusun Jadwal Belajar Mingguan yang Realistis

  1. Mulai dari prioritas utama
    Tentukan dulu pelajaran mana yang paling penting atau paling sulit, lalu berikan waktu lebih banyak untuk itu.

  2. Jangan padatkan semua hari
    Sisakan waktu kosong di beberapa hari agar tidak merasa tertekan. Jadwal belajar mingguan harus fleksibel, bukan beban.

  3. Gunakan alat bantu
    Kamu bisa membuat jadwal di buku catatan, whiteboard, atau aplikasi planner di smartphone.

  4. Evaluasi setiap akhir minggu
    Lihat kembali apakah jadwal berjalan sesuai rencana. Jika ada yang kurang efektif, segera perbaiki untuk minggu berikutnya.

Mengatasi Tantangan Saat Menjalankan Jadwal

Tidak semua jadwal bisa berjalan mulus. Kadang ada rasa malas, kegiatan mendadak, atau kondisi tubuh yang tidak fit. Nah, untuk menghadapi hal ini, ada beberapa trik:

  • Beri reward kecil setiap kali berhasil menjalankan jadwal, misalnya menonton film favorit atau ngemil makanan kesukaan.

  • Fleksibel, jangan terlalu kaku. Jika hari ini tidak sempat, bisa dialihkan ke esok harinya.

  • Motivasi diri dengan mengingat tujuan besar, seperti ingin masuk universitas impian atau mendapat nilai bagus.

Kelebihan Menggunakan Jadwal Mingguan

Ada banyak manfaat dari menyusun jadwal belajar mingguan, di antaranya:

  • Lebih teratur: kamu tahu apa yang harus dipelajari setiap harinya.

  • Produktivitas meningkat: waktu tidak terbuang untuk hal-hal yang tidak penting.

  • Mengurangi stres: semua sudah tersusun rapi, jadi tidak ada lagi rasa panik menjelang ujian.

  • Hasil belajar lebih maksimal: karena ada keseimbangan antara belajar, istirahat, dan hiburan.

Strategi Belajar Bahasa Inggris

Strategi Belajar Bahasa Inggris Cepat untuk Pemula

Belajar bahasa Inggris sering kali terdengar sulit, apalagi buat pemula yang baru memulainya. Tapi sebenarnya, dengan strategi yang tepat, proses belajar bisa terasa lebih menyenangkan dan tidak membingungkan. Aku pribadi percaya kalau belajar bahasa itu bukan soal seberapa cepat kita hafal grammar, tapi lebih ke bagaimana kita membiasakan diri menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Nah, di artikel ini aku mau berbagi strategi belajar bahasa Inggris cepat yang cocok banget untuk pemula.

1. Tentukan Tujuan Belajar yang Jelas

Sebelum mulai belajar, penting banget untuk tahu dulu apa tujuanmu. Misalnya, apakah kamu belajar bahasa Inggris untuk kuliah, kerja, traveling, atau sekadar biar bisa nonton film tanpa subtitle? Dengan tujuan yang jelas, kamu jadi lebih fokus.

Kalau tujuannya untuk kerja, berarti kamu harus banyak latihan komunikasi formal. Tapi kalau untuk traveling, lebih baik fokus ke kosakata percakapan sehari-hari. Dengan begitu, proses belajar jadi lebih terarah dan nggak asal hafal.

2. Mulai dari Kosakata Dasar Sehari-hari

Jujur aja, grammar itu penting, tapi buat pemula nggak perlu langsung terjebak dengan aturan yang rumit. Fokus dulu ke kosakata dasar yang sering dipakai sehari-hari, seperti:

  • Perkenalan diri

  • Angka

  • Waktu dan tanggal

  • Makanan dan minuman

  • Kegiatan sehari-hari

Semakin sering kamu menghafal kosakata sederhana, semakin mudah otakmu terbiasa. Jangan lupa juga gunakan kata-kata itu dalam percakapan atau catatan harian biar lebih nempel.

3. Biasakan Mendengar Bahasa Inggris Setiap Hari

Mendengar bahasa Inggris setiap hari bisa mempercepat kemampuanmu dalam memahami pelafalan dan intonasi. Kamu bisa mulai dengan cara sederhana, misalnya:

  • Dengerin lagu berbahasa Inggris

  • Nonton film atau serial dengan subtitle bahasa Inggris

  • Dengerin podcast atau audiobook singkat

Awalnya mungkin terasa sulit, tapi lama-lama telinga kamu terbiasa. Bahkan tanpa sadar kamu bisa menghafal frasa atau kalimat tertentu dari apa yang sering kamu dengar.

4. Jangan Takut untuk Bicara

Salah satu kesalahan terbesar pemula adalah takut salah ketika berbicara. Padahal, belajar bahasa itu memang harus sering dipraktikkan. Kalau cuma belajar teori tanpa bicara, hasilnya nggak akan maksimal.

Kamu bisa latihan dengan cara:

  • Bicara sendiri di depan cermin

  • Rekam suaramu ketika membaca teks bahasa Inggris

  • Ngobrol sama teman yang juga belajar bahasa Inggris

  • Cari partner belajar online lewat aplikasi chat bahasa

Ingat, salah itu wajar. Justru dari kesalahan, kita bisa tahu apa yang perlu diperbaiki.

5. Gunakan Aplikasi Belajar Bahasa

Sekarang sudah banyak banget aplikasi yang bisa bantu belajar bahasa Inggris dengan cara praktis. Beberapa aplikasi populer seperti Duolingo, Memrise, atau Babbel punya metode belajar interaktif yang bikin belajar jadi nggak membosankan.

Biasanya aplikasi ini menyediakan latihan kosakata, grammar, bahkan percakapan singkat. Buat pemula, ini cara yang efektif karena bisa belajar kapan aja tanpa harus bawa buku tebal.

6. Tulis Catatan Harian dalam Bahasa Inggris

Salah satu strategi yang sering aku pakai adalah nulis diary atau catatan harian dalam bahasa Inggris. Nggak perlu panjang, cukup satu atau dua paragraf aja. Misalnya, nulis tentang apa yang kamu lakukan hari itu, apa yang kamu makan, atau hal menarik yang kamu alami.

Dengan cara ini, kamu jadi terbiasa menuangkan pikiran dalam bahasa Inggris. Sekaligus melatih grammar dan kosakata baru.

7. Belajar Grammar Secara Bertahap

Banyak pemula yang langsung pusing kalau belajar grammar. Sebenarnya, grammar memang penting, tapi jangan langsung dipelajari semuanya sekaligus. Fokus dulu ke pola dasar, seperti:

  • Simple Present Tense

  • Present Continuous

  • Simple Past Tense

Setelah itu, baru pelan-pelan lanjut ke pola kalimat yang lebih kompleks. Dengan cara bertahap, kamu nggak akan merasa terbebani.

8. Terapkan Sistem “Sedikit Tapi Konsisten”

Daripada belajar bahasa Inggris 5 jam sekali seminggu, lebih baik belajar 15–30 menit setiap hari. Kuncinya ada di konsistensi. Otak manusia lebih mudah menerima informasi kalau diulang setiap hari, meskipun sedikit.

Coba buat jadwal harian, misalnya pagi belajar kosakata, siang dengerin lagu bahasa Inggris, malam nulis catatan harian. Dengan pola ini, kamu akan lebih cepat terbiasa.

Baca Juga: 7 Langkah Memulai Blog Edukasi untuk Siswa

9. Gunakan Media Sosial untuk Belajar

Percaya atau nggak, media sosial bisa jadi tempat belajar yang efektif. Kamu bisa follow akun Instagram atau TikTok yang fokus pada tips belajar bahasa Inggris. Banyak juga YouTuber yang bikin konten seputar pronunciation, grammar, atau daily conversation.

Selain itu, kamu juga bisa coba ubah bahasa aplikasi ponselmu jadi bahasa Inggris. Dengan begitu, setiap hari kamu terbiasa membaca menu atau notifikasi dalam bahasa Inggris.

10. Latih dengan Game atau Flashcard

Belajar bahasa Inggris nggak harus serius dan kaku. Kamu bisa bikin belajar jadi lebih seru dengan game edukasi atau flashcard. Ada banyak aplikasi flashcard digital yang bisa membantu menghafal kosakata dengan cepat.

Selain itu, bermain game online dengan pemain internasional juga bisa jadi cara menyenangkan untuk latihan bahasa Inggris. Kamu bisa sambil main, sambil latihan ngobrol ringan dengan pemain lain.

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén